Moga Bunda Disayang Allah: Mengenal Tuhan Tanpa Atribut Religius |
ketika membaca judul sebuah film, secara tak langsung ekspektasi dan opini muncul di benak saya.
pertama melihat judul moga bunda disayang allah (mbda), dan momen rilis di bioskop, bayangan saya film ini akan fokus pada hubungan ibu-anak dengan nuansa islami yang kental.
ternyata dugaan saya meleset.
meski ada karakter seorang dan pencarian tuhan, cerita mbda lebih berpusat pada seorang pria bernama karang (fedi nuril).
di awal film, pria yatim piatu ini mengalami musibah dahsyat.
kapal yang ditumpanginya dihantam ombak, merenggut nyawa 18 anak asuhannya.
pemuda yang aktif di kegiatan anak, termasuk mendirikan belasan taman bacaan di ibukota ini, kehilangan semangat pasca insiden tersebut.
karang menghabiskan hari-harinya dengan mabuk-mabukan.
penampilannya pun lusuh tak terurus.
kondisi ini perlahan berubah setelah bunda hk (alya rohali), menghampirinya.
bunda hk berharap karang mau merawat dan memulihkan kondisi anaknya, melati (chantika zahra).
bocah berusia enam tahun itu mengalami kecelakaan yang membuatnya kehilangan penglihatan dan pendengaran, serta otomatis tak bisa bicara.
dijelaskan, karena keterbatasan ini melati depresi, dan bertingkah bak binatang liar.
walaupun banyak dokter yang gagal mengobati melati, bunda hk tak pernah menyerah, ia tetap berharap putrinya suatu hari bisa mengenal dunia, dan mengenal tuhan-nya.
meski sang suami, tuan hk (donny damara) menentang putrinya diurus seorang pemabuk, bunda yakin pada kemampuan karang, yang merupakan rekomendasi kinasih (shandy aulia), dokter pribadi bunda yang ternyata mantan kekasih karang.
karang yang mulanya menolak, menerima permintaan bunda hk setelah dibujuk ibu asuhnya (maya wulan).
karang mendidik melati menjadi manusia beradab dengan cara tegas dan keras, cenderung kasar.
***
mbda diangkat dari novel laris berjudul sama karya tere liye.
sebelum dipinang soraya intercine films, novel tere liye pernah difilmkan starvision: hafalan shalat delisa (hsd, 2011), dan bidadari bidadari surga (2012).
judul-judul di atas memang terkesan islami.
namun jika diamati, kontennya tidak terlalu religius.
hsd misalnya, lebih berkisah soal korban tsunami aceh bangkit dari trauma dan keterpurukan.
saya sendiri bukan pembaca novel.
namun jika dibandingkan dengan film yang diangkat dari novel karya habiburrahman el shirazy, sentuhan islami di film yang diadaptasi dari novel tere liye, termasuk mbda, tak terlalu kental.
apalagi, menurut resensi novel mbda di sejumlah blog, karakter kinasih dalam novel berjilbab.
entah alasan apa yang membuat kinasih tidak berjilbab di versi film.
padahal shandy aulia, meski bukan pemeluk islam, pernah memerankan karakter muslimah berhijab di sejumlah sinetron harian: hareem, nurjannah, dan perempuan pembawa berkah.
mbda, sejatinya lebih banyak berbicara tentang proses karang untuk bangkit, dan kembali menemukan tuhan.
film yang skenarionya dibuat oleh riheam junianti ini, memilih menggambarkan kebangkitan karang dengan cara universal; melalui perubahan sikap dan transformasi fisik (dari berjenggot menjadi klimis--red).
bukan melalui adegan "religius" seperti mengaji atau shalat.
tak ada yang salah sebenarnya, walau berpotensi menimbulkan pertanyaan; karang bangkit karena tuhan, atau si jelita kinasih, sang mantan yang kerap mondar-mandir di rumah keluarga hk?
progres yang dialami melati pun terkesan kilat.
contoh; melati yang memegang sendok dan mengenali benda saja kesulitan, kok tiba-tiba mengerti abjad? bukankah ia terlalu kecil untuk mengenal huruf sebelum kecelakaan itu terjadi, saat usianya tiga tahun?
mbda sepertinya memilih fokus pada adegan pembuka, kapal tenggelam.
effort-nya patut dihargai.
menit-menit pertama mbda membuat saya merinding.
ombak besar yang menghantam kapal, air yang memenuhi dalam kapal, hingga manusia-manusia yang berjuang hidup mengapung di tengah samudera, membuat emosi saya teraduk-aduk.
akting histeris melati yang dibawakan secara apik oleh artis cilik chantika zahra juga memberi kekuatan di film berdurasi sekitar dua jam ini.
seandainya tak mengenalinya sebagai pemeran ftv religi yang tayang di mnctv (di antaranya bukan akibat anak pancingan, dan aku ingin bermain, bunda) saya akan mengira bocah ini benar-benar seorang difabel.
gambar-gambar puitis bak video klip khas sutradara jose poernomo yang memanjakan mata, serta lagu-lagu gubahan melly goeslaw dan anto hoed yang terdengar syahdu di telinga, juga menjadi nilai plus mbda.
***
memorable quote:
Source from: tabloidbintang[dot]com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.