![]() |
Comic 8 : Lucu dan Penuh Kejutan |
sebelum menonton 'comic 8', saya sempat dirundung keraguan.
sebab, dua karya sebelumnya dari sutradara anggy umbara yaitu 'mama cake' (2012) dan 'coboy junior the movie' (2013) kurang memuaskan.
terlebih untuk 'mama cake' --debut anggy ini sangat payah dari segala sisi.
dan, itu cukup untuk membuat saya jadi skeptis pada film-film susulan yang bakal dibuat anggy kemudian.
namun, ternyata prasangka tinggallah prasangka.
'comic 8' rupanya jadi satu bukti bahwa anggy sebagai sutradara mampu memperbaiki dirinya, setidaknya sejauh ini, dan membuat karya yang jauh lebih baik lagi dengan kadar 'taste' yang naik beberapa tingkat.
mengapa demikian? sebelum saya jawab sendiri pertanyaan ini, ada baiknya saya cerita sedikit soal plot filmnya, tanpa spoiler tentu saja.
jadi ya.
.
.
(begini seorang stand up comedian biasanya memulai lawakannya) saya salut dengan komika-komika lokal yang bermunculan ini.
gimana nggak salut, kerjaaan mereka itu nakutin banget lho.
bayangin aja, mereka berdiri sendirian di depan orang banyak, ngomong sendiri pake mikrofon, berusaha ngelawak, eh tahu-tahu nggak ada yang ketawa.
di film ini, mereka semua tak tampil ber-stand up comedy sendiri-sendiri.
di film ini mereka dikisahkan sebagai beberapa orang yang tak saling kenal satu sama lain.
eh, tidak.
.
.
beberapa tokohnya ada yang sudah saling kenal dengan beberapa tokoh lain, tapi sebenarnya mereka pura-pura tak kenal, lalu jadi sungguhan tak saling kenal.
nah, saya jadi terdengar membingungkan sekarang! begitulah, sekumpulan orang ini baik yang saling kenal dan yang tak saling kenal, pada satu hari kompak, eh, kadang tak kompak, padahal mereka sebenarnya kompak namun terlihat seolah-olah tak kompak.
baiklah, begini saja: mereka berusaha merampok sebuah bank!bermodalkan senjata laras panjang dan pistol di tangan, mereka mencoba menjarah uang bank sambil menyandera orang-orang untuk ditebus dengan sejumlah permintaan, seperti keinginan agar ibu kota indonesia dipindahkan ke papua misalnya.
lalu, salah dua tokohnya malah ada yang termotivasi untuk merampok demi mendapat menyumbang rumah-rumah panti asuhan, tokoh lainnya karena ingin naik haji.
duo polisi kece yang diperankan nirina zubir ('get married', 'heart') dan boy william ('mama cake', 'potong bebek angsa') beserta pasukan khusus ala 'the raid' menambah suasana jadi semakin runyam dan kocak pada saat yang bersamaan.
dan, jangan lupakan nikita, teller bank seksi yang diperankan oleh nikita mirzani ('nenek gayung, 'mama minta pulsa').
jangan lupakan dia, maksud saya, jangan lupakan aksinya ketika melepas tembakan membabi buta dalam adegan slow motion yang sangat mendebarkan dada.
bukan dada saya, melainkan dada nikita yang ikut terombang-ambing akibat getaran yang menjalar keluar dari senjata laras panjang yang dipegangnya.
dalam 'mama cake', anggy kelewat genit dalam gayanya memadu dan mengolah gambar, tasteless bak mahasiswa broadcasting yang baru bisa menggunakan software adobe premiere lalu menjajal semua efek-efek khusus dan semua pilihan transisi gambar yang tersedia, lalu berpikir itu keren.
kini, anggy bertumbuh cukup dewasa dalam menggarap 'comic 8'; tak ada lagi editing boros di setiap adegan, kecuali pilihan gradasi warna di adegan kejar-kejaran mobil --ah, mungkin taste-nya untuk yang satu ini memang sengaja ia pertahankan.
next »
halaman
12
next »
(mmu/mmu)
Sumber: hot[dot]detik[dot]com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.